Showing posts with label Software. Show all posts
Showing posts with label Software. Show all posts

Sejarah Panjang Penemu Format MP3

http://cdn-static.cnet.co.uk/i/c/blg/cat/digitalmusic/creative-zen-handson-crave5.jpgMP3 adalah kependekan dari MPEG Audio Layer III dan merupakan standar untuk kompresi audio yang dapat memperkecil file musik tanpa mengurangi (atau hanya sedikit mengurangi) kualitas suara yang dihasilkan. MP3 merupakan bagian dari keluarga MPEG, singkatan dari Motion Pictures Expert Group, suatu standar untuk format video dan audio yang menggunakan sistem kompresi.

Di Indonesia, format MP3 mulai populer seiring dengan menjamurnya lapak-lapak maupun distributor penjualan software. Tempat-tempat semacam ini biasanya memperjual-belikan CD (compact disc) berisi lagu-lagu dalam format MP3. Setiap keping CD dengan kapasitas 700 MB sanggup menyimpan kurang lebih 200 lagu. Inilah keistimewaan format musik MP3 yang membedakannya dengan format musik lain. Ukuran file-nya yang relatif kecil sangat memudahkan dalam penyimpanan maupun pemindahan (transfer).

Namun demikian, belum banyak orang yang tahu mengenai kisah sang penemu, yang telah memadukan pengetahuan tentang matematika, suara, dan elektronika - yang secara luar biasa, melakukannya tanpamengharapkan keuntungan pribadi.

Tolak tawaran dana
Kisah ini dimulai dari suatu tempat bernama Institut Frauenhofer, salah satu lembaga penelitian di Jerman yang paling prestisius dan memperkerjakan kurang lebih 250 orang sarjana. Mereka adalah para ilmuwan dan insinyur terbaik Jerman, walaupun kabarnya gaji yang mereka terima tidak lebih besar dari yang ditawarkan oleh standar industri.

http://www.fxguide.com/wp-content/uploads/2012/09/prof_brandenberg_featured.jpg

Profesor Karl Heinz Brandenburg adalah salah satu ilmuwan yang bekerja di institut tersebut. Keterlibatannya dalam bidang kompresi musik dimulai sejak tahun 1977. Pada awalnya, Profesor Dieter Seitzer-lah yang memiliki gagasan untuk menciptakan suatu metode dalam mentransfer musik melalui jalur telefon standar. Saat itu, idenya dianggap sebagai suatu teroboson brilian. Namun demikian, ia menolak setiap tawaran dana yang datang sebagai bantuan penelitian. Ia justru memutuskan untuk membentuk suatu kelompok kerja tersendiri yang terdiri dari para ilmuwan dan teknisi Frauenhofer yang memiliki minat terhadap topik semacam itu. Keberminatan Bradenburg terhadap matematika, elektronik, dan gagasan-gagasan nyleneh menjadikan mereka sebagai partner yang ideal.

Selanjutnya, penelitian mengenai kompresi file musik ini dipimpin langsung oleh Bradenburg, dan dilakukan di Institut Frauenhofer, divisi Integrated Circuits (Frauenhofer IIS), di Bavaria. Bradenburg kemudian memutuskan untuk berkonsentrasi pada upaya pengompresian file lewat algoritma. Hasilnya adalah algoritma “MPEG-1 Layer 3″ yang kemudian dipersingkat menjadi “MP3″.

Sedikitnya jumlah penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya memaksa Bradenburg dan kawan-kawan untuk menciptakan metode, teori, dan risetnya tersendiri. Kebanyakan dari pekerjaan mereka tidak hanya tentang bagaimana mengurangi ukuran file, melainkan untuk mengetahui tingkat penurunan kualitas suara yang masih dapat ditoleransi oleh persepsi manusia.

Otak dan telinga
Dalam menciptakan MP3, Brandenburg menganalisis bagaimana otak dan telinga manusia menangkap suara. Teknik yang digunakan berhasil memanipulasi telinga dengan membuang bagian yang kurang penting pada suatu file musik. Sebagai contoh, apabila terdapat dua nada yang mirip, atau apabila nada tinggi dan rendah muncul secara bersamaan, otak hanya akan memproses salah satunya. Sehingga algoritma MP3 akan memilih sinyal yang lebih penting dan membuang sisanya.Hasilnya adalah file MP3 mampu mengurangi ukuran file audio orisinal hingga 10 kali lebih kecil. Sebagai contoh, sebuah lagu dengan durasi 3 menit dapat menyita alokasi hard-disk sebesar 30 MB. Lagu yang sama dengan format MP3 hanya membutuhkan ruang sebesar 3 MB dengan penurunan kualitas suara yang minimum.

Penemuannya telah mendapatkan sejumlah perhatian di negaranya sendiri, Jerman. Tetapi sambutan hangat justru ia peroleh saat berkunjung ke Silicon Valley untuk melakukan presentasi pada 1997. Di sana ia mendemonstrasikan pengetahuannya mengenai cara menekan ukuran file WAV tanpa membuat pendengar mengetahui perbedaannya. Beberapa pihak pun menunjukkan ketertarikannya untuk membeli projek tersebut atau mengambil alih hak kepemilikannya. Namun, Institut Frauenhofer bersikeras untuk menjaga semua hak ciptanya, walaupun mereka sebenarnya tidak memiliki banyak uang untuk mengawasi perlindungannya.

Diawali dengan Winamp
http://cdn.arstechnica.net/wp-content/uploads/2012/06/7165790694_d1ea0c5db2_o.jpgKesuksesan MP3 dimulai pada 1998, ketika Winamp, sebuah mesin pemutar MP3 yang dibuat oleh sepasang mahasiswa bernama Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev, ditawarkan secara cuma-cuma di internet. Dalam seketika, penikmat musik di seluruh dunia terhubung dalam satu jaringan pusat bernama MP3, dan saling menawarkan musik-musik yang memiliki hak cipta, secara gratis.

Sebelum terlalu lama, programmer lain pun seperti tidak mau ketinggalan kereta. Mereka menciptakan berbagai perangkat lunak pendukung untuk para pencinta MP3 (MP3 junkies). Encoder, ripper, dan player terbaru dirilis setiap minggunya, dan pertumbuhannya bergerak semakin kencang. Mesin-mesin pencari pun membuat proses pencarian file MP3 tertentu yang dikehendaki menjadi semakin cepat. Selain itu, player portabel seperti Rio dan iPod membuat MP3 dapat dinikmati sambil berjalan.

Saat ini, MP3 ditawarkan sebagai program shareware. Ini artinya siapa pun yang berminat dapat mendaftarkan pada Institut Frauenhofer dan membuat perangkat lunak atau file MP3-nya sendiri. Sejujurnya, mengenai hal tersebut, Bradenburg memang tidak memiliki banyak pilihan karena projek ini tidak memiliki partner software langsung dan tidak memiliki anggaran untuk membuat rantai distribusi dan pemasarannya sendiri.

Brandenburg menyatakan bahwa ia sangat puas dengan pekerjaannya dan tidak mengambil keuntungan apa pun daripadanya. Ia pun mengaku tidak memiliki selembar saham pun di perusahaan internet atau perusahaan lain yang menggunakan format MP3. Bahkan, ia tidak tertarik terhadap uang sama sekali. “Saya tidak peduli dengan angka-angka yang ada di buku tabungan saya. Tetapi, saya sangat puas dengan apa yang telah saya lakukan, dengan rekan-rekan kerja, dan apa yang telah kami hasilkan bersama,” ujarnya pada majalah Jerman, Der Spiegel. Namun demikian, Brandenburg tidak berpikir bahwa sistem ini akan menghancurkan industri musik seperti yang banyak pihak telah ramalkan.

“Saya pikir hal itu tak akan terjadi, tetapi kita memang telah mengubah industri… Industri harus memahami cara mengendalikan media digital yang baru ini dan peluang yang menyertainya. Mereka harus berkonsentrasi pada hal-hal yang positif ketimbang yang negatif.”

Menolak tawaran
Dengan segala kesuksesan yang telah ia raih, berbagai tawaran menggiurkan pun datang menghampiri, termasuk posisi keprofesoran di Amerika Serikat. Meski demikian, ia tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Tampaknya ia sudah cukup bahagia dengan ‘dunia kecil’-nya di pinggiran kota Berlin.

Ia pernah berkata pada pers Jerman bahwa setiap kali ia berselancar di internet dan menemukan situs MP3 terbaru dan mengetahui bahwa masyarakat menikmati sesuatu yang pernah ia buat, “Hal itu memberikan perasaan senang yang tak terlukiskan,” ujar Brandenburg suatu hari.
Bookmark Blog Ini!

Sejarah Singkat Photoshop

http://www.webdesign.org/img_articles/16105/8.jpg

Pada tahun 1987, Thomas Knoll, mahasiswa PhD di Universitas Michigan, mulai menulis sebuah program pada Macintosh Plus-nya untuk menampilkan gambar grayscale pada layar monokrom. Program ini, yang disebut Display, menarik perhatian saudaranya John Knoll, seorang karyawan di Industrial Light & Magic, yang merekomendasikan Thomas agar mengubah programnya menjadi program penyunting gambar penuh. 

http://netdna.webdesignerdepot.com/uploads/evolution_of_photoshop/Adobe_Photoshop_1_retail_box.jpgThomas mengambil enam bulan istirahat dari studi pada tahun 1988 untuk berkolaborasi dengan saudaranya pada program itu, yang telah diubah namanya menjadi ImagePro. Setelah tahun itu, Thomas mengubah nama programnya menjadi Photoshop dan bekerja dalam jangka pendek dengan produsen scanner Barneyscan untuk mendistribusikan salinan dari program tersebut dengan slide scanner; “total sekitar 200 salinan Photoshop telah dikirimkan” dengan cara ini.

Selama waktu itu, John bepergian ke Silicon Valley di California dan memberikan demonstrasi program itu kepada insinyur di Apple Computer Inc. dan Russell Brown, direktur seni di Adobe. Kedua demonstrasi itu berhasil, dan Adobe memutuskan untuk membeli lisensi untuk mendistribusikan pada bulan September 1988. Sementara John bekerja pada plug-in di California, Thomas tetap di Ann Arbor untuk menulis kode program. Photoshop 1.0 dirilis pada 1990 khusus untuk Macintosh.
Bookmark Blog Ini!

Sejarah Sistem Operasi Linux

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/59/Linux_screenshot.jpg

Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC.

Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apa pun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis.

Pada Oktober 5 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. 

 http://mobile.osnews.com/img/937/snapshot1.png

Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds dijeaskan sebagai “seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang kekenyangan setelah makan banyak ikan hering”.

Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dsb) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan

Aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi. Saat ini ada tujuh distribusi Linux paling terkenal, yaitu :

1. RedHat Linux, distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling mudah digunakan.
2. Mandrake Linux, distributor yang menambahkan update dan patch untuk RedHat Linux.
3. Caldera Open Linux, distibrusi Linux dengan instalasi dan lingkungan pengguna berbasis grafis yang bagus.
4. Suse Linux, distribusi Linux paling populer di Eropa yang juga menyediakan perangkat instalasi dan panduan berbahasa Indonesia.
5. Slackware Linux.
6. Debian GNU/Linux.
7.TurboLinux, distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia.
Bookmark Blog Ini!

Sejarah Perkembangan Opera Mini Sebagai Mobile Browser Terkenal

https://lh3.ggpht.com/291NKahtYlBxt4ap6IJVHRRYMgA6aPSX62LcbkhjAQeE1K1u1AfqVzVahCBzF81eBZ9a=w705Pada tahun 1992, Jon Stephenson Von Tetzchner dan Geir Ivarsey beperan dalam mengembangkan sistem ODA (Open Document Architecture) di sebuah grup riset bernama Televerket yang merupakan sebuah perusahaan telepon asal Norwegia. Televerket adalah cikal bakal Telenor, di mana perusahaan Opera Browser dibangun. Dua sosok tersebut berhasil mengembangkan ODA yang merupakan standar sistem pengambilan dan penyimpanan dokumen serta gambar. Setahun kemudian, Televerket tercatat telah mendirikan server Internet pertama di Norwegia. Ketika itu mereka merasa bahwa browser yang tengah digunakaan saat itu tampak biasa-biasa saja. Maka merekapun coba mengembangkan browser baru.

Dua tahun setelah mengembangkan browser baru, pada tahun 1995 Televerket berganti nama menjadi Telenor. Produk pertama mereka bernama MultiTorg Opera. Komunitas Internet saat itu menyambut browser Opera dengan sangat antusias. Saat itu Opera telah melengkapi fitur Multiple Interface Document serta sidebar-nya yang mudah untuk digunakan. Sejak itu, Opera menjadi salah satu browser yang banyak digunakan oleh komunitas-komunitas Internet. 10 tahun kemudian, pada tanggal 10 Agustus 2005 Opera Mini resmi diluncurkan.

Produk pertama Opera Mini ternyata belum dipergunakan sebagai fitur dalam ponsel. Saat itu, sebagai pilot project perusahaan Opera, mereka bekerjasama dengan stasiun TV Norwegia, TV 2. Stasiun televisi tersebut menyediakan layanan Opera Mini sebagai fitur tambahan pelanggannya. Karena mendapat respon yang baik, serta perkembangan teknologi mobile yang maju, tak lama kemudian Opera Mini hadir di berbagai ponsel seperti saat ini.

Opera Mini memiliki tiga versi browser. Versi pertama buatan mereka adalah versi standar atau asli. Versi standar ini dikembangkan di Amerika Serikat. Versi Opera Mini yang satu ini adalah browser yang paling banyak ditemui, mulai dari versi Opera Mini 0,2 hingga 6,5.

http://martapura.mywapblog.com/files/opsis65-android-xl.jpgBrowser selanjutnya adalah Opera Mini versi modif. Dikenal pula dengan sebutan Opera Mini Modif. Browser ini dikembangkan di Rusia dan sebenarnya menggunakan bahasa Rusia. Namun, sudah banyak pihak yang menterjemahkannya ke dalam bahasa lain. 

Opera Mini Modif ini memiliki kapasitas yang lumayan besar, mulai dari 200 hingga 300 KB. Untuk versi pertama dan ketiga, browser ini dapat dijalankan pada ponsel dengan kapasitas memori yang rendah. Namun, untuk versi yang ke-empat, versi ini dikenal dengan masalah kata 'test'. Kata tersebut muncul karena versi ke-4 ini masih dalam tahap percobaan.

Versi yang ketiga dari Opera adalah Opera Mini Labs Edition. Browser ini hanya memiliki satu versi saja, yaitu versi 4,2. Pengembangannya dilakukan di Cina. Kelebihannya, pengguna tidak harus menggunakan joystick untuk menggunakannya, karena versi ini mendukung pemakaian keypad sebagai pengarah pointer.

Sejauh ini, produk Opera Mini telah mendapatkan berbagai penghargaan Internasional. Seperti Laptop Magazine Editor Choice Award, Sonny Ericsson Content Award for 'Productivity Mobility', Mobile Gala 'Best Program For Mobile Phones' dan CHIP De Digital Lifestyle Award.
Bookmark Blog Ini!

Sejarah Perkembangan Antivirus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzsgjvEIRtF9SKvVhyphenhyphenKPDutuBLBTb7qeoX3ZzGk-MACFcoFFEnwU2g6o59Uxu7JiiRtrellcXOk_clDXk3ASzGHu9MjRlHf5IdgdGUqFHwXtX1BVSQJqtcWtDTFc3AMvNoDUa_2R5Egw/s1600/System-Defend-Antivirus.jpg

Sejak awal 1970-an, dan berkembang pada 1986 yang diketahui adanya virus Brain yang diyakini sebagai virus pertama yang menyerang basis MS-DOS, maka virus terus bermunculan.

Pada Maret 1988, antivirus pertama telah diciptakan. Dirancang untuk mendeteksi dan membuang virus Brain, dan mengimunisasi disket dari infeksi virus tersebut.

Namun, segera sesudahnya ditemukan virus di Jerman, bernama Cascade, yang merupakan virus pertama yang dienkripsi. Artinya, virus tersebut terdiri dari kode-kode yang tidak bisa diubah atau dibuang.

http://content.answcdn.com/main/content/img/amg/games/drg100/g111/g11139ya4e5.jpgHingga pada 1990, beberapa antivirus diperkenalkan, termasuk dari IBM, McAfee, Digital Dispatch dan Iris. Dan Symantec mengeluarkan Norton Anti Virus pada tahun 1991. Pada bulan April 1991, anti virus ini mampu melibas virus Tequila. Begitu juga dengan Stealth, Polymorphic, dan Multipartite.

Pada 1993, munculnya virus bernama SatanBug cukup menghebohkan, khususnya di daerah Washington DC. maka, berbagai pihak dari industri pun membantu FBI untuk menemukan dan menulisnya, dan ternyata pembuatnya masih anak-anak.

Setelah munculnya sistem operasi Windows 95 pada tahun 1995, para perusahaan antivirus sebenarnya merasa khawatir tidak akan dibutuhkan lagi. Karena saat itu, virus yang menyerang di boot sector pada basis sistem operasi DOS, seolah tidak berpengaruh pada Windows 95.

Tetapi pada tahun yang sama, muncul virus macro yang bekerja di lingkungan Microsoft Word, bukan lagi di basis DOS. Seketika itu perusahaan antivirus terhenyak, tetapi sekaligus bergembira karenanya

Setahun berikutnya, virus macro berkembang dengan berbagai nama: Concept, Boza, Laroux. Dan pada 1999, macro berkembang dengan nama Melissa, yang menggunakan Microsoft Word untuk menginfeksi komputer, dan menularkan ke komputer lain memalui program e-mail Microsoft Outlook dan Outlook Express.

Memang, pertempuran antara virus dan antivirus akan terus berlanjut. Kita tidak menutup mata dengan kesamaan antara si pembuat dan keduanya. Dan yang jelas, perusahaan-perusahaan antivirus juga berlomba-lomba meningkatkan kecerdasan produknya masing-masing.
Bookmark Blog Ini!

Sejarah Perkembangan OS (Operations System)

http://blog.gogrid.com/wp-content/uploads/2011/08/OS_choices.png

Perkembangan OS sendiri berawal dari tahun 1975-an, dimana perangkat komputer pertama bernama “Altair” yang merupakan perangkat komputer pertama yang menggunakan OS CP/M yang akan berkembang menjadi DOS yang merupakan singkatan dari “Data Operating System”, OS pertama yang masuk Indonesia.

Sebelum tahun 1975, yaitu era 1940an-1960-an maka perangkat komputer tidak memiliki OS, dan benar-benar suatu mesin yang sangat primitif sekali, bahkan belum ada “bahasa pemrograman” saat itu, komputer hanya dijalankan dengan switch-switch mekanik, dan pada perkembangannya ada yang dinamakan batch system dengan punch card-nya, tetapi kesemuanya itu belum memakai OS.

Barulah di era 1980an OS semakin berkembang dan bervariasi sampai dengan saat ini, bahkan sebenarnya pada tahun 1981-an sudah ada OS dalam bentuk GUI (Graphical User Interface) yaitu software yang berorientasi pada gambar yang kelihatan (misalnya: windows, linix, dll), tidak lagi memerlukan perintah atau command untuk menginstruksikan komputer, sekalipun GUI ini mulai populer di indonesia pada era 90-an.

Berikut sejarah singkat dari perangkat lunak OS dalam dunia komputer, yang dikenal kuhususnya di Indonesia secara umum :

Era 1940-an – 1975 : Perangkat Komputer generasi yang pertama, dimana perangkat- perangkat ini belum menggunakan OS.

http://www.talktoanit.com/A+/aplus-website/images/os-cpm.jpg
1975 : Perangkat Komputer “Altair”, adalah perangkat komputer yang pertama kali memakai OS yang disebut “CP/M.

Era awal 1980an : Memakai dasar “CP/M”, perusahaan IBM yang ketika itu masih bergandengan dengan Microsoft meluncurkan DOS, dimana DOS terus dikembangkan, bahkan sampai saat ini.

http://s3.amazonaws.com/files.posterous.com/temp-2012-10-19/liAtgtdjIDmDuECbhcqddbtqwhukertehbEbArcwmcJCaGicshpEfsJlycAJ/xerox-star-8010-05.jpg.scaled1000.jpg?AWSAccessKeyId=AKIAJFZAE65UYRT34AOQ&Expires=1361017481&Signature=kq5CS%2BbGsmpAsahHn0aTgiOK768%3D
1981 : Perusahaan Xerox mengeluarkan “Xerox 8010 Star IS” yang merupakan perangkat komputer dengan GUI-OS yang petama, yang merupakan pengembangan dari penelitian GUI yang diteliti dan dikembangkan di Universitas Stanford.

1983 : Perusahaan Apple mengeluarkan perangkat yang disebut “Apple Lisa” yang merupakan konsep dari windows nantinya.

1985 : MS. Windows 1.0 pertama kali keluar, hanya saja OS ini begitu buruk, sehingga tidak dapat menyamai kesuksesan Apple, namun OS ini akan terus berkembang sampai dengan sekarang.

http://www.roughlydrafted.com/RD/Home/4C5CEE4A-94F7-4DA2-A518-B29372AA0839_files/Image-Windows_NT_3.png
1990 : IBM dan Microsoft berpisah, dan Microsoft mengeluarkan MS Windows 3.0, dimana OS ini mendapat sambutan yang sangat baik di mata dunia, bahkan OS Windows inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia, yaitu versi 3.1.

Era 1990- sekarang : OS makin berkembang dan makin banyak pilihan mulai dari Windows dengan berbagai macam versi, seperti Windows 98, NT, Windows 7, Windows Vista, dll yang populer sekarang ini, serta OS lainnya seperti Novel Netware, Unix, Linux Red Hat dan semakin banyak dan berkembang terus menerus.

Dengan terus berkembangnya software untuk OS, maka dunia Komputer khususnya Teknologi Informasi akan semakin banyak mendapatkan pilihan dalam OS yang menjadi dasar dalam mengoperasikan komputer untuk mencapai kemajuan-kemajuan lainnya dan signifikan di masa mendatang.
Bookmark Blog Ini!

Rekomendasi Sejarah

Join Us